News
Update Berita Silahkan Wa Admin Jika ada berita yang mau di masukkan (gratis) Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah Minal Aidin Walfaizin Mohon Maaf Lahir dan Batin

Sejarah PKBM Tulip Pangkalpinang

 

Rachmat Bahmim Safiri, SH, MSi.
Rachmat Bahmim Safiri, SH, MSi.

 Sejarah PKBM TULIP Pangkalpinang: Sebuah Langkah Pembangunan Pendidikan Non Formal di Bangka Belitung

Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam pembangunan bangsa. Di Indonesia, kesadaran akan pentingnya pendidikan terus meningkat, tidak hanya dalam bentuk pendidikan formal, tetapi juga pendidikan non formal (PNF) yang menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas. Salah satu lembaga yang telah memainkan peran penting dalam pengembangan pendidikan non formal di Bangka Belitung adalah PKBM TULIP (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat TULIP) yang didirikan oleh Rachmat Bahmim Safiri, SH, MSi.

Latar Belakang Berdirinya PKBM TULIP

PKBM TULIP berdiri pada tanggal 6 Juni 2005, yang berawal dari sebuah permintaan masyarakat di lingkungan RT. 09 RW. 03 Kelurahan Kacang Pedang, Pangkalpinang. Masyarakat yang merasa terpinggirkan oleh keterbatasan akses pendidikan formal, merasa membutuhkan sebuah lembaga yang dapat memberikan pendidikan alternatif, khususnya bagi mereka yang tidak dapat melanjutkan pendidikan formal.

Keinginan masyarakat ini langsung disambut baik oleh Pengurus Daerah Gokasi Bangka Belitung (Gabungan Organisasi Kegiatan Sosial Masyarakat) yang sebelumnya telah memiliki dua sekolah PKBM. Melihat adanya kebutuhan yang mendesak, serta semangat untuk mewujudkan pemerataan pendidikan di daerah tersebut, akhirnya PKBM TULIP resmi didirikan. Dalam proses pendiriannya, Rachmat Bahmim Safiri, yang juga merupakan Ketua Pembina Gokasi Bangka Belitung, berperan besar dalam memberikan dukungan dan arahan untuk kelancaran pendirian PKBM TULIP.

Tujuan dan Visi PKBM TULIP

PKBM TULIP didirikan dengan tujuan utama untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi masyarakat yang terhambat dalam mendapatkan akses pendidikan formal. Salah satu keunggulan dari PKBM TULIP adalah fokus pada pendidikan non formal yang lebih fleksibel, sehingga dapat diakses oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa yang tidak sempat menempuh pendidikan formal. Program yang ditawarkan di PKBM TULIP sangat bervariasi, mulai dari pelajaran membaca, menulis, dan berhitung, hingga pelatihan keterampilan yang dapat menunjang kemandirian ekonomi masyarakat.

Dalam wawancaranya, Rachmat Bahmim Safiri, selaku pendiri dan pimpinan PKBM TULIP, menjelaskan bahwa perkembangan lembaga ini tidak lepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan sebagai landasan pembangunan. Ia menuturkan, “PKBM TULIP berdiri pada awalnya atas permintaan masyarakat di lingkungan RT. 09 RW. 03 Kelurahan Kacang Pedang Pangkalpinang. Keinginan tersebut disambut baik oleh Pengurus Daerah Gokasi Babel yang sebelumnya telah memiliki dua sekolah PKBM.”

Peran PKBM TULIP dalam Pendidikan Non Formal di Bangka Belitung

Seiring berjalannya waktu, PKBM TULIP semakin dikenal oleh masyarakat di wilayah Pangkalpinang dan bahkan luar daerah. Warga belajar yang awalnya hanya terdiri dari penduduk Kelurahan Kacang Pedang, kini meluas hingga ke pelosok-pelosok Bangka Belitung. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai percaya dan memberikan dukungan penuh terhadap lembaga ini. Keberhasilan ini tidak lepas dari dedikasi dan komitmen Rachmat Bahmim Safiri dalam memajukan pendidikan non formal di daerah tersebut.

PKBM TULIP bukan hanya sekadar lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dasar, tetapi juga menjadi tempat untuk meningkatkan keterampilan hidup bagi masyarakat. Salah satu program unggulan yang diselenggarakan oleh PKBM TULIP adalah pelatihan keterampilan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Misalnya, pelatihan dalam bidang kerajinan tangan, pertanian, dan teknologi informasi yang dapat memberikan peluang kerja atau bahkan membuka usaha baru bagi peserta didik.

Kontribusi PKBM TULIP terhadap Pembangunan Masyarakat

PKBM TULIP memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan sosial dan ekonomi di Bangka Belitung. Lembaga ini tidak hanya memberikan pendidikan, tetapi juga mendorong warga belajar untuk mengembangkan potensi diri mereka, baik dalam hal keterampilan maupun pengetahuan. Pendidikan non formal yang diterapkan di PKBM TULIP sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat, karena memberikan kesempatan untuk belajar tanpa terikat oleh waktu dan tempat, serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Di sisi lain, PKBM TULIP juga berperan dalam memperkecil kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Melalui berbagai program yang diselenggarakan, PKBM TULIP memberikan kesempatan yang setara bagi semua lapisan masyarakat untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan. Hal ini tentunya sangat membantu dalam menciptakan masyarakat yang lebih berdaya saing dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Meningkatkan Akses Pendidikan di Wilayah Terpencil

Salah satu hal yang paling membanggakan dari PKBM TULIP adalah kemampuannya untuk menjangkau masyarakat yang berada di wilayah terpencil. Dalam banyak kasus, masyarakat yang tinggal jauh dari pusat kota seringkali kesulitan mengakses pendidikan formal, baik karena jarak yang jauh, biaya pendidikan, ataupun keterbatasan fasilitas. PKBM TULIP, dengan program pendidikan non formalnya, hadir sebagai solusi untuk permasalahan tersebut.

Program pendidikan yang diselenggarakan di PKBM TULIP sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, biaya pendidikan yang ditawarkan juga sangat terjangkau, sehingga tidak membebani warga belajar. Ini menjadi alasan mengapa banyak masyarakat, terutama dari daerah-daerah terpencil di Bangka Belitung, memilih untuk bergabung dan mengikuti program-program yang ditawarkan oleh PKBM TULIP.

Peran Rachmat Bahmim Safiri dalam Pengembangan PKBM TULIP

Di balik kesuksesan PKBM TULIP, tidak bisa dipungkiri bahwa peran Rachmat Bahmim Safiri, SH, MSi sebagai pendiri dan pimpinan sangat besar. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalamannya dalam bidang hukum dan sosial, Rachmat memiliki visi yang jelas tentang bagaimana mengembangkan pendidikan non formal di Bangka Belitung. Ia tidak hanya memimpin PKBM TULIP, tetapi juga aktif dalam menggerakkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap pentingnya pendidikan.

Rachmat juga merupakan Ketua Pembina Gokasi Bangka Belitung, yang memiliki jaringan yang luas di bidang sosial dan pendidikan. Hal ini membuat PKBM TULIP semakin berkembang, karena mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah, masyarakat, maupun lembaga-lembaga sosial lainnya.

Kesimpulan

PKBM TULIP telah membuktikan diri sebagai lembaga pendidikan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan pendidikan non formal di Bangka Belitung. Dengan keberhasilan dalam menyelenggarakan pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu mengakses pendidikan formal, PKBM TULIP tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Peran Rachmat Bahmim Safiri sebagai pendiri dan pimpinan sangat penting dalam mewujudkan visi besar ini. Dengan komitmennya yang kuat terhadap pendidikan dan pengembangan masyarakat, PKBM TULIP terus tumbuh dan berkembang, memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Bangka Belitung dan sekitarnya. Keberadaan PKBM TULIP menjadi salah satu aset yang berpotensi dan berdaya guna untuk kemajuan pendidikan di provinsi ini, sekaligus menjadi contoh bagi lembaga pendidikan non formal lainnya di Indonesia.

Posting Komentar

0 Komentar